Bulan lalu ISIS beraksi dan mengusir seluruh umat Kristen yang berdiam di Mosul, Irak Utara. Puncaknya adalah eksodus dengan ancaman nyawa atau pindah agama. Hal ini kemudian membuat ratusan keluarga memilih untuk ‘angkat kaki’ dari tanah kelahiran mereka.
Mendengar hal ini, Prancis tidak tinggal diam. Kementerian Luar dan Dalam Negeri Prancis memberikan penawaran suaka bagi pengungsi yang berasal dari Mosul dan Kurdistan. “Kami menyediakan bantuan kepada para pengungsi yang melarikan diri dari ancaman militan di Mosul dan bagi mereka yang telah mendapat perlindungan di Kurdistan. Kami siap, jika mereka mau, kami akan memberikan suaka kepada mereka,” ungkapnya melalui pernyataan bersama.
Menurut mereka, ultimatum yang diberikan ISIS kepada komunitas-komunitas Kristen adalah situasi tragis dari ancaman mengerikan kelompok Jihad di Irak dan Suriah. Pihaknya saat ini sedang berusaha untuk melakukan kontak dengan otoritas terkait baik itu di kawasan regional atau nasional Irak untuk memastikan pengungsi terjamin keamanannya.
Aksi ISIS ini sebelumnya juga mendapat kecaman oleh Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki. Dia lantas membantu para pengungsi Mosul dengan memerintahkan sebuah komite khusus untuk melindungi meraka. Pada tahun 2003, terdata lebih dari satu juta orang Kristen telah tinggal di Irak. Paling banyak umat Kristen mendiami daerah Baghdad, disusul dengan Mosul, Kirkuk dan Basra.
Baca Juga: